Minggu, 07 November 2021

Sejarah Firaun pada Zaman Nabi Musa


Asal mula gelar firaun terjadi pada masa masa awal perkembangan masyarakat lembah sungai nil yang sangat subur yang bercorak peranian untuk pengairan. Masyarakat mesir kuno pada awalnya mengandalkan musim banjir dan kemudian di lengkapi dengan irigasi teknis pada masa masa berikutnya, karena batas batas tanah sangat penting sekali dalam struktur masyarakat mesir kuno saat itu. Hal ini mempunyai etimologi pharaoh di yakini berasal dari kata ibrani aroh, kata sedangkan kata firaun dalam bahasa Indonesia adalah bentuk dalam bahasa arab asal dari kata ini. ibrani berasal dari ahasa mesir pr-aa yang artinya rumah besar, pertama tama ini adalah istilah untuk istana kerajaan, tetapi lama lama artinya adalah penghuni istana ini yaitu sang raja.

Dengan demikian diangkatlah masyarakat dan tokoh tokoh setempat yang di hormati untuk mengatur batas batas tanah dan segala hal yang menyangkut tata kehidupan masyarakat. Tokoh masyarakat atau tetua tersebut di beri gelar pharaoh (firaun) yang karena berkembangnya system kemasyarakatan dan Negara. Firaun ini di angkat menjadi raja yang pada masa itu sebagai pemimpin Negara dan pemimpin kenegaraan. Pada awal perkembanganya, masyarakat mesir kuno terbagi atas hulu dan mesir hilir yang memiliki firaun dan lambang mahkota sendiri sendiri.  . 

Firaun merupakan gelar atau tokoh masyarakat yang mendedikasikan hidupnya dalam pertumbuhan dan perkembangan mesir kuno. Namun tidak sedikit pula Firaun yang berperan penting bagi Negara Juga bersifat pendendam dan sangat keji. Raja menes dari thebes akhirnya menyatukan kedua daerah menjadi satu kesatuan, mahkota yang di gunakan adalah mahkota rangkap.


· Firaun zaman nabi musa 

Pada masa nabi musa hidup, terdapat firaun yang berkuasa bernama minephtah atau memeptah yang memerintah pada 1232 SM - 1224 SM, mineptah merupakan putra dari ramses II. Firaun yang di tenggelamkan di laut merah bukanlah ramses II melainkan putranya, merneptah atau mineptah. Dalam Al quran di sebutkan bahwa firauna dalah musuh besar nabi musa AS. Firaun ini menyerang dan membunuh orang orang yahudi dimesir yang membuat nabi musa membawa kaumnya untuk keluar dari mesir. 

Di saat membawa kaumnya ini, nabi musa di kejar oleh firaun hingga ke tepi laut merah. Atas izin ALLOH SWT, laut pun terbelah dan nabi musa dan kaumnya bisa melepaskan diri dari kejaran firaun. Firaun terus mengejar nabi musa namun sesampainya di laut merah, ALLOH SWT menutup laut tersebut hingga firaun dan pasukannya tenggelam. Maka dengan demikian mumi firaun yang diketemukan ini adalah mumi firaun bernama ramses II.  

Setelah di tenggelamkan nabi musa, jasad firaun mineptah di temukan di pinggir pantai laut merah. Kemudian, warga mesir mengawetkan jasad dengan menggunakan balsam dan sekarang jasad hingga mejadi mumi firaun tersebut dapat di lihat di museum kairo, mesir yang sebelumnya di pindahkan dari perancis.


Sedangkan sang ayah, ramses II merupakan raja yang baik, ia memerintahkan rakyatnya untuk selalu berbuat adil, ramses II di masa pemerintahannya berkuasa selama 68 tahun pada 1304sm-1237sm. Banyak berpendapat yang meyebutkan bahwa firaun yang di tenggelamkan itu adalah ramses II. Ternyata, yang di tenggelamkan itu adalah sang anak, mineptah, mineptah dikenal dengan sifatnya pendendam, sangat keji,menentang nabi usa serta mengaku sebagai tuhan. 


Itulah sekilas bahasan tentang sejarah firaun pada masa Nabi Musa, semoga dapat menjadi referensi tentang mumi firaun.



EmoticonEmoticon